Kayaknya ini postingan udah rada basi. Secara gue pergi ke Korea Selatan-nya
April 2013, sementara gue baru post ini bulan Agustus 2014. Tapi berhubung gue
lagi mood dan pengen sedikit produktif berbagi, enggak ada salahnya dibaca yah
:*
Bikin visa Korea Selatan enggak susah. Yang penting bawa semua dokumen yang dibutuhkan (kalau engga ntar disuruh balik buat lengkapin dulu). Formulir bisa didownload langsung di website kedutaan Korea Selatan. Setelah didownload, print, isi sesuai dengan data yang kita punya. Terus langsung datang ke Kedutaan Korea Selatan di The Plaza (Gedung perkantorannya Plaza Indonesia) di lantai 30. Oya pas di lantai 1, kita kudu tuker ID kita, entah itu KTP atau SIM, dengan semacam kartu pass supaya bisa masuk ke elevatornya. Jangan lupa kalau jam 9.00 – 12.00 adalah waktu untuk menyerahkan formulir aplikasi beserta dokumen-dokumennya. Sedangkan jam 13.30-16.00 adalah waktu untuk pengambilan visa (kalau udah jadi). Setelah sampai di lantai 30, gue masuk ke ruangan bagian permohonan visa gitu. Terus ambil nomor antrian, gue ambil 1 nomor antrian untuk berdua (gue dan tante gue). Nah waktu itu gue ke kedutaan jam 9.00, dokumen-dokumen yang dibawa antara lain:
1. Foto 4x6 berwarna (latar belakang putih) yang ditempel langsung ke
formulir aplikasinya.
2. Paspor + Fotokopinya yang ada foto sama halaman yang dicap-cap
kalau kita ke luar negeri.
3. Fotokopi KTP
4. Fotokopi Kartu Keluarga
5. Surat keterangan mahasiswa (pakai bahasa inggris)
6. Surat sponsor dari tante (pakai bahasa inggris) ditandatangan
diatas materai 6000
7. Bukti booking tiket pesawat (dibalikin sama petugasnya)
8. Bukti booking guest house (dibalikin juga)
9. A*rAs*a Insure Travel Protection (nah yang ini malah enggak
dibalikin)
10. Duit buat bayar biaya visa U$ 30/orang, bayarnya pakai rupiah tapi
sesuaiin sama kurs Dollar hari itu.
Gue gak lampirin bukti rekening gue atau orang tua. Jadi beberapa
hari sebelum apply visa, gue telepon ke kedutaannya untuk nanya, berhubung gue
mahasiswa dan pergi ke Korea Selatan-nya sama tante, apa gue tetap perlu kasih
bukti rekening orang tua atau engga. Kata petugas yang jawab teleponnya, gue bisa
pakai bukti rekening dan surat sponsor dari tante aja.
Nah sesudah nomor antrian dipanggil, gue sama langsung menuju
loketnya. Terus kami kasih form + dokumen-dokumen ke petugasnya. Pertama
dokumen tante gue, terus dokumen gue. Sesudah dikasih, petugasnya meriksa-meriksa
dokumennya. Nah pas itu, dibalikin deh tuh segala bukti booking-bookingan yang
tadi. Btw di dokumen gue enggak gue lampirin bukti rekening tante gue, karena di surat sponsor gue udah tulis kalau si tante gue ini yang akan sponsorin gue.
Oya meskipun bukti-bukti booking tadi dibalikin, enggak ada
salahnya tetap dibawa. Ya buat jaga-jaga aja.
Masih di loket yang sama. Setelah si petugasnya periksa
kelengkapan dokumen, dia minta kami bayar biaya visa. Berdua waktu itu kalau
engga salah Rp 584.000 (per 2 April 2013, hiks dollar masih dibawah 10.000 waktu itu), terus dibikinin bukti pembayaran
sama dia. Habis itu dia bilang kalau visanya bisa diambil hari senin minggu
depan jam 14.00 (kita apply hari selasa), tapi nanti telepon dulu ke nomor yang
ada di bukti pembayaran visa itu. Udah gitu aja. That’s it??? Ya emang gitu
aja, gue sendiri bingung. Kayaknya enggak sampai 5 menit di loket, hahaha. Udah
itu kami balik ke rumah deh.
Hari pengambilan visa.
Nah hari senin minggu depannya, tante telepon ke nomor di bukti
pembayaran yang diceritain di atas tadi. Nah kata petugasnya visa udah jadi dan tinggal
diambil aja. Jam 13.30 kami udah sampai di kedutaan. Oh iya untuk ambil visa
enggak usah ambil nomor antrian lagi. Segitu datang langsung kasih bukti
pembayaran ke salah satu loket yang buka. Terus tunggu aja di bangku-bangku di
depan loket. Setelah nunggu-nunggu gak sampai 10 menit, nama tante dipanggil,
dan kami langsung ke loketnya dan dikasih deh paspor yang udah ditempel
visanya. Yayyy gampang kan???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar